Lampu LED

Lampu LED

Penemuan  LED

Sejarah tentang LED sudah dimulai sejak tahun 1960-an, namun begitu penggunaan LED sebagai lampu hemat energi multiguna baru dimulai pada 1994, ketika seorang fisikawan elektronik Jepang Shuji Nakamura mengupayakan alternatif bagi lampu pijar 60 watt yang tergolong mudah panas dan berisiko kelistrikan tinggi. Nakamura berhasil menemukan LED-biru yang merupakan hasil kerja penemuannya sehingga mengantarnya meraih Hadiah Nobel Fisika (bersama kolega Isamu Akasaki dan Hiroshi Amano). Saat ini dunia menggunakan lampu LED pada banyak platform, mekanika, dan industri.

Keunggulan  LED

Bila membandingkan antara lampu pijar (incandescent), lampu neon (fluorescent) dan lampu lilin (compact fluorescent lightbulb), maka lampu LED mempunyai keunggulan comparatif yang lebih baik, seperti hemat energi, usia penggunaan yang lama, tidak panas, material komponennya tahan, tidak mengandung merkuri, dan tidak sensitif terhadap suhu dingin merupakan kelebihan LED yang paling banyak diketahui untuk penggunaan umum.
Pada dunia otomotif, LED banyak digandrungi sebab cahayanya terfokus, mudah diarahkan, dan tingkat kecerahannya bisa diatur lewat perangkat digital. Semua lampu LED rumahan diperkirakan bertahan selama sekurangnya 10.000 jam tanpa meredup dengan keluaran  energi setara 135 lumens per watt. Bandingkan dengan daya hidup lampu pijar yang rata-rata hanya sekitar 1.000 hingga 2500 jam dengan rasio energi sekitar 27 hingga 35 lumens per watt.

Kekurangan  LED

Salah satu kekurangan lampu LED yaitu sensitifitasnya terhadap suhu tinggi. Berbanding terbalik dengan lampu pijar yang suka mati tiba-tiba karena air hujan atau suhu dingin, LED tidak tahan dengan paparan panas di atas kisaran tertentu secara terus-menerus. Di suatu daerah bersuhu tinggi seperti pantai atau wilayah gersang yang kering, lampu LED masih belum direkomendasikan. Jadi apabila suatu daerah masih akan menghadapi suhu panas ekstrem hingga (katakanlah) 40 derajat celcius, ini tentunya harus minta pendapat pakar apakah LED cocok digunakan pada penerangan jalan untuk rentang waktu bertahun-tahun.
Untuk penggunaan di rumah, awet-tidaknya lampu LED tetap bergantung pada tingkat aliran listrik yang masuk lewat circuit breaker.  Voltase masuk-keluar listrik yang tidak stabil dapat menyebabkan kerusakan sirkuit lapisan dioda dalam LED. Sebagai contoh, lampu LED 20 watt untuk rumah menyala aman di kisaran 350mA, seperti rekomendasi Luminanz. Dengan inipun, sekering otomatis sangat direkomendasikan ketimbang sekering konvensional (putar) yang punya risiko terpapar panas berlebih.





share this article to: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Posted by Unknown, Published at 12:36 PM and have 0 komentar

No comments:

Post a Comment